Penyakit Jamur Pirang

Gejala pada buah

a.  Penyebab

Jamur Septobasidium sp. bekerjasama (simbiose) dengan kutu tempurung (scale insect).

 

b.  Gejala Serangan

Semua stadia tanaman lada dapat diserang jamur pirang.  Awal serangan dapat dilihat pada bagian dalam kanopi tanaman lada.

Tanaman tampak seperti sehat, tapi di bagian dalamnya tampak jamur Septobasidium  telah berkembang dipermukaan batang, cabang, daun dan buah.

Cabang/ranting diselimuti jamur berwarna keperakan seperti kerak yang merupakan kumpulan miselium jamur.

Jamur membentuk lapisan seperti karpet/beludru yang awalnya berwarna putih kemudian menjadi abu-abu keperakan dan akhirnya berubah menjadi coklat. Cabang/ranting selanjutnya akan mengering dan mati. Di bawah lapisan jamur tersebut biasanya terdapat kutu tempurung.

Serangan berat pada buah menyebabkan tandan buah gugur.

 

c.  Cara Pengendalian

  • Pemangkasan bagian tanaman yang sakit;
  • Ranting-ranting dan cabang-cabang yang terserang, serta sulur-sulur yang tidak produktif dipangkas secara berkala;
  • Sanitasi;
  • Semua cabang/ranting tanaman yang telah mati kemudian dimusnahkan;
  • Pemupukan yang berimbang sesuai dengan dosis dan umur tanaman (mengurangi pemakaian pupuk N);
  • Perbaikan struktur tanah dengan pemberian pupuk organik, terutama pada jenis tanah lempung dengan top soil yang tipis;
  • Pengolesan larutan kapur encer pada tanaman terserang ringan. Bila tingkat serangan sedang, gunakan Bubur bordo (campuran kapur dan terusi).

d.  Sumber Pustaka

Setyaningsih, RB. dkk. 2010. Pedoman Pengenalan dan Pengendalian OPT Tanaman Lada, Cengkeh dan Pala. Ditlinbun Ditjenbun Kementerian Pertanian. Jakarta.

Setyaningsih, RB. 2013. Buku Saku Pengelolaan OPT Utama Tanaman Lada dengan Sistem PHT. Ditlinbun Ditjenbun Kementerian Pertanian. Jakarta