Boktor
a. Penyebab
Dorysthenes spp.
b. Gejala Serangan
Larva memakan (menggerek) pangkal tanaman sampai 5-10 cm batang tebu dari permukaan tanah. Kerusakan terlihat jelas pada musim kemarau yang dicirikan tebu menguning kemudian mengering dan mati mendadak. Luka-luka pada bekas gerekan pada pucuk tanaman, atau pada ruas-ruas, batang tebu patah-patah pada tempat yang digerek.
c. Cara Pengendalian
- Pengolahan tanah yang sesuai aturan baku (2 kali bajak, garu, kair).
- Pengumpulan larva boktor secara manual saat pengolahan tanah.
- Sanitasi tunggul (dikeluarkan dari kebun dan dicacah/dibakar).
- Aplikasi jamur entomopatogen Metharizium bersamaan dengan tanam.
- Penangkapan imago/ampal pada musim penerbangan (awal musim hujan).
- Pergiliran tanaman (jika memungkinkan).
d. Sumber Pustaka
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 53/Permentan/KB.110/10/2015 Tentang Pedoman Budidaya Tebu Giling yang Baik (Good Agricultural Practices/GAP for Sugar Cane).