BAKTERI PEMBULUH KAYU CENGKEH (BPKC)
Penyebab
Cara mengetahui pohon yang terserang BPKC :
Gali bagian akar dan potong akar samping secukupnya, jepit akar yang sudah dipotong dengan tang, jika keluar cairan warna kuning, maka pohon tersebut terserang penyakit BPKC.
Gejala Serangan
- Daun gugur secara mendadak dan mati ranting dimulai dari pucuk pohon, diikuti oleh daun-daun dan ranting-ranting di bawahnya. seluruh daun gugur, ranting mati dan kering bisa berlangsung beberapa minggu/bulan.
- Kadang-kadang cabang atau seluruh tanaman layu mendadak, sehingga daun kering atau coklat tetap melekat di pohon untuk beberapa waktu.
- Gejala penyakit di lapangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
- gejala mati cepat (3 bulan - 1 tahun)
- gejala mati lambat (3-6 tahun) sejak pohon terinfeksi dan selama periode gugur daun dapat berganti dengan timbulnya daun muda dan kuncup bunga pada sebagian ranting tetapi jumlahnya kurang.
- Umumnya pohon dewasa yang terlebih dahulu terserang.
- Penyakit BPKC disebarkan oleh serangga Hindola fulva (di Sumatera dan Kalimantan Selatan) dan Hindola striata (di Jawa).
Pengendalian
- Mengumpulkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman serta gulma.
- Pemupukan tanaman sesuai dengan jenis dan dosis anjuran.
- Pengendalian biologis dengan memanfaatkan beberapa musuh alami Hindola, yaitu :
- Parasitoid telur, penggunaan parasitoid Acmopolynema mampu menurunkan populasi telur Hindola striata sekitar 20-30%.
- Parasitoid nimfa, parasitoid Carabunia pada nimfa Hindola fulva ditemukan di Bengkulu. Nimfa terparasit berwarna kehitaman dan ruas-ruas abdomennya membesar.
- Predator nimfa dan imago, beberapa jenis serangga predator nimfa dan imago Hindola seperti semut merah, belalang Tettigonidae dan laba-laba.
- Melakukan pengendalian serangga Hindola di kebun terserang dan kebun sekitarnya radius 2 km dengan insektisida yang telah terdaftar. Interval waktu penyemprotan 2 minggu sekali dilakukan sebanyak tiga kali berturut-turut.
- Perlu dihindari penanaman cengkeh kurang lebih 5 km dari hutan primer. karena Hindola hidup pada tanaman inang lain di hutan.
- Menanam secara polikultur/campuran dengan tanaman lain yang tidak termasuk jenis
- Pada tanaman cengkeh yang masih sehat/belum ada gejala BPKC, dilaksanakan pemeliharaan kebun dan pemupukan untuk meningkatkan daya tahan cengkeh terhadap gangguan lingkungan yang kurang baik termasuk penyakit. Perlakuan kebun sama seperti daerah bebas BPKC.
- Tanaman cengkeh yang telah terserang berat dilakukan eradikasi dengan cara ditebang dan dibakar untuk mengurangi sumber inokulum. Selanjutnya, disarankan untuk diganti dengan tanaman lain yang sesuai dan menguntungkan.
- Dianjurkan untuk tidak menanam tanaman cengkeh selama 5 tahun di daerah yang tanamannya telah dieradikasi.