Busuk Pangkal Batang Lada

Busuk Pangkal Batang

a. Penyebab

Jamur Phytophthora capsici.

 

b. Gejala Serangan

  • Serangan pada pangkal batang menyebabkan tanaman layu secara cepat/mendadak (daun tetap hijau) dan mati. Pangkal batang yang terserang berwarna hitam, pada keadaan lembab akan mengeluarkan lendir berwarna biru muda. Daun-daun yang layu tetap tergantung sampai menjadi kering, kemudian gugur
  • Serangan capsici pada akar, menyebabkan tanaman layu secara perlahan, warna daun berubah menjadi kuning dan gugur secara bertahap.
  • Serangan pada daun dapat terjadi di bagian ujung/tepi atau tengah daun berupa bercak khas berwarna hitam dengan bagian tepinya bergerigi membentuk seperti renda.

 

c. Cara Pengendalian

  • Penggunaan bibit yang sehat, penanaman varietas yang toleran misalnya Natar 1, Lampung Daun Kecil (LDK) dan Chunuk;
  • Pembuatan saluran drainase dan parit keliling dengan ukuran lebar 30 cm dan kedalaman 40 cm;
  • Pemangkasan tajar hidup dan cabang lada pada bagian bawah;
  • Penyiangan terbatas/bobokor dilakukan di sekitar pangkal batang. Sulur tanaman lada dekat permukaan tanah di pangkas sampai ketinggian lebih dari 30 cm diatas permukaan tanah;
  • Pemupukan yang berimbang, tepat dosis dan waktu juga akan mempertahankan vigor tanaman;
  • Penanaman tanaman sela seperti kopi dan cengkeh, serta bawang-bawangan. Penanaman tanaman kelompok Liliaceae, misalnya Allium cepa, (bawang putih), Allium fistulosum L., Allium sativum L. dan Allium shoerapsum L. akan menekan terjadinya gejala BPB karena eksudat dari akar tanaman tersebut menghambat perkecambahan zoospora P. capsici;
  • Penanaman tanaman kacang penutup tanah seperti Arachis pintoi;
  • Pemberian bahan organik. Sisa tanaman (jerami, kedelai, kacang tanah, kacang hijau) yang telah dikeringkan mampu menekan intensitas penyakit BPB 20-58%;
  • Penambahan bahan organik yang telah diinfestasi Trichoderma , bakteri antagonis dan Glomus sp. (mikoriza) pada saat pengolahan tanah dapat menekan serangan P. capsici hingga 80%;
  • Pengendalian kimiawi dilakukan sebagai tindakan preventif/pencegahan. Pestisida yang bersifat sistemik seperti aluminium fosetil 80% dan asam fosfit 400 g/l, serta metalaksil cukup efektif mengendalikan penyakit ini.
  • Penyiraman tanah sekitar pohon menggunakan metabolit sekunder (MS) Trichoderma Larutan MS diencerkan sebanyak 10 ml/L. MS disiramkan sebanyak 0,5-1 L per pohon bibit atau TBM dan diulang 3-5 kali dengan interval 1 minggu sekali.

 

d.  Sumber Pustaka

Alimin, dkk. 2018. Pembuatan Mikro Organisme Lokal dan Metabolit Sekunder Agen Pengendali Hayati (MS-APH). Ditlinbun Ditjenbun Kementerian Pertanian. Jakarta.

Setyaningsih, RB. dkk. 2010. Pedoman Pengenalan dan Pengendalian OPT Tanaman Lada, Cengkeh dan Pala. Ditlinbun Ditjenbun Kementerian Pertanian. Jakarta.

Setyaningsih, RB. 2013. Buku Saku Pengelolaan OPT Utama Tanaman Lada dengan Sistem PHT. Ditlinbun Ditjenbun Kementerian Pertanian. Jakarta.