Hama Penggerek Buah kakao (PBK)

penggerek_buah

Penyebab : Conopomorpha cramerella

Gejala :

  • Buah kakao yang terserang PBK menunjukkan gejala masak awal dengan warna tidak merata, yaitu belang kuning hijau dan jika buah digoyang tidak berbunyi seperti halnya buah masak normal. Bila buah terserang PBK dibelah, akan tampak tanda-tanda yang khas bekas gerekan larva.
  • PBK dapat menyerang buah muda yang berukuran panjang ± 8 cm sampai buah masak. Jika serangan terjadi pada saat buah berumur 3 bulan maka biji tidak akan terbentuk sempurna (gepeng) dan saling lengket.
  • Jika buah dibelah tampak biji-biji kakao saling melekat/lengket dan berwarna kehitaman, biji tidak berkembang, ukuran biji kecil dan tidak bernas.

kakao_buah

Pengendalian :

  • Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong semua cabang/ tunas baru yang arahnya ke atas di luar batas 3-4 m. Pemangkasan bertujuan agar tinggi tajuk tanaman tidak ≥ 4 m untuk memudahkan panen dan pengendalian OPT.
  • Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah, yang secara langsung akan meningkatkan pembuahan. Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk disekeliling tanaman (± 50 cm dari tanaman), jenis pupuk N, P dan K dengan dosis sesuai anjuran.
  • Panen sering dilakukan dengan interval 4-7 hari sekali, diikuti sanitasi. Buah dibawa ke Tempat Penampungan Hasil (TPH) dan buah segera dibelah dan diambil bijinya. Kulit buah dan plasenta dibenam dan ditutup tanah.
  • Sanitasi, bertujuan untuk mematikan larva PBK yang kemungkinan masih ada di dalam kulit buah kakao setelah panen.

Cara sanitasi sebagai berikut:

  • Pembuatan lubang sanitasi di tempat pengumpulan hasil atau diantara larikan kakao.
  • Kulit buah, plasenta, dan semua sisa-sisa panen dimasukkan ke dalam lubang sanitasi segera setelah panen, kemudian ditutup dengan tanah setebal 20 cm. Setelah tiga bulan lubang penimbunan dapat dibongkar dan bahan-bahan yang ditimbun dapat dijadikan kompos. Lubang penimbunan dapat dipergunakan kembali.
  • Penyarungan buah dilakukan pada saat buah kakao berumur 3 bulan atau berukuran panjang 8-10 cm dengan kantong plastik ukuran (15 x 30 cm). Dasar sarung plastik dibiarkan terbuka sebagai ventilasi untuk mengatur kelembaban buah yang diselubungi.
  • Menggunakan semut hitam

Untuk meningkatkan populasi semut hitam, perlu dibuat sarang dari lipatan daun kelapa atau daun kakao, dan digantungkan di jorget.

  • Menggunakan jamur Beauveria bassiana dosis 50-100 g spora kering/ha atau 1-1,5 kg biakan padat/ha dengan volume semprot 250 l/ha.
  • Menggunakan feromon berbahan aktif heksadekatrienil asetat dan heksadekatrienol. Pemasangan feromon menggunakan trap/ perangkap yang digantungkan 0,5 m di atas tajuk dapat menarik serangga jantan PBK. Dalam satu hektar dipasang ± 6 trap. Feromon dan perekatnya diganti setiap 3 bulan.
  • Penanaman atau rehabilitasi tanaman dengan tanaman tahan PBK (Klon ICCRI 7 dan Sulawesi 3) atau klon yang berproduksi tinggi (Sulawesi 1, Sulawesi 2, MCC 1 dan MCC 2.

Aplikasi insektisida dari golongan piretroid sintetik dan sudah mendapat izin Menteri Pertanian, antara lain berbahan aktif sihalotrin, sipermetrin, klorpirifos, fipronil dan betasiflutrin. Aplikasi insektisida hanya dilakukan jika berdasarkan hasil pengamatan intensitas serangan berat PBK > 30%. Aplikasi insektisida diarahkan pada buah-buah yang berukuran ± 8 cm dan cabang-cabang horizontal tempat istirahatnya imago PBK pada siang hari.