Jamur Akar Putih (JAP)

akar_putih

Penyebab: Jamur Rigidoporus lignosus

Gejala Serangan:

Daun yang terserang berwarna pucat, kuning dan kusam kemudian menjadi kering dan gugur sehingga hanya tertinggal rantingnya saja. Apabila pangkal batang dibongkar terlihat akarnya membusuk. Pada permukaan akar terdapat benang-benang miselium jamur (rhizomorf) berwarna putih menjalar sepanjang akar dan melekat erat pada permukaan akar. Terkadang miselium hanya terdapat pada ujung – ujung akar sedangkan pangkal batang terlihat sehat. Akar yang terinfeksi berat menjadi lunak dan kebasahan/berair yang menyebabkan tanaman menjadi mudah tumbang.

Pengendalian:

  • Membersihkan sisa tanaman (tunggul) secara mekanis dan membongkar tanaman yang tumbang dan mati (terserang berat) sampai ke akar-akarnya kemudian dimusnahkan dengan dibakar. Lubang bekas bongkaran ditaburi belerang dan dibiarkan terbuka sampai 6 bulan.
  • Penaburan Trichoderma di sekitar daerah leher akar terutama pada pohon – pohon di sekitar tanaman yang sakit.
  • Membuat parit isolasi di sekitar tanaman terserang untuk mencegah penularan ke tanmaan yang yang lain.

 

Pustaka

Direktorat Perlindungan Perkebunan. 2013. Pengenalan dan Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) pada Tanaman Cengkeh. Direktorat Jenderal Perkebunan. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Ditjenbun. 2001. Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Jambu Mete. Jakarta. Departemen Pertanian.

Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. 1995. Pengenalan dan Identifikasi Hama Penyakit Tanaman Jambu Mete. Direktorat Jenderal Perkebunan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Yuniarti, F. Dan F. Ernawati. 2005. Organisme Pengganggu Jambu Mete. Diunduh dari https://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpsurabaya/berita-839-organisme-penggang gu-jambu-mete.html pada tanggal 14 April 2016.