Kumbang Tanduk

Penyebab: Oryctes rhinoceros

kumbang_tanduk

Sumber: Ditlinbun, Imago Oryctes rhinoceros

Serangga dewasa berukuran 40-50 mm, berwarna coklat kehitaman, pada bagian kepala terdapat tanduk kecil. Pada ujung perut betina terdapat bulu-bulu halus, sedangkan pada kumbang jantan tidak berbulu. Kumbang menggerek pupus yang belum terbuka mulai dari pangkal pelepah, terutama pada tanaman muda di areal peremajaan.

Gejala Serangan

Tampak guntingan-guntingan/potongan-potongan pada daun yang baru terbuka seperti huruf “V”, gejala ini disebabkan kumbang menyerang pucuk dan pangkal daun muda yang belum membuka yang merusak jaringan aktif untuk pertumbuhan. Serangan ini dilakukan oleh serangga jantan maupun betina.

Apabila titik tumbuh yang terserang maka pohon kelapa sawit akan mati karena titik tumbuh tidak dapat menghasilkan daun. Kumbang tanduk ini bisa menimbulkan masalah di areal replanting maupun di areal tanaman tua. Tanaman kelapa mati atau lapuk serta sampah dan kotoran ternak merupakan tempat yang disukai oleh kumbang ini untuk berkembang biak.

gejala_direplanting_sawit

Pengendalian

1  Identifikasi tempat berkembang biak kumbang Rhinoceros di setiap lokasi/desa

2  Musnahkan/kurangi tempat berkembang biak, seperti batang kelapa atau kayu yang sudah lapuk

3  Penanaman tanaman penutup tanah

4  Pengendalian dengan menggunakan agens hayati:

a)  Baculovirus oryctes: lebih diutamakan untuk mengendalikan kumbang walaupun dapat menginfeksi larva, pelepasan kumbang terinfeksi 10 ekor per ha.

b)  Metarhizium anisopliae: lebih diutamakan untuk mengendalikan larva walaupun dapat menginfeksi kumbang, aplikasikan 50 gr per tempat berkembang biak (1x1x0.5m).

c)  Sanitasi: pembakaran tempat berkembang biak seperti serbuk gergaji, batang kelapa atau kayu lapuk dll

d) Pembuatan perangkap dari serbuk gergaji dengan rincian sebagai berikut:

-  Kotak perangkap dari serbuk gergaji berukuran 1x1x0.5 m.

- Kotak diisi dengan serbuk gergaji setinggi 8 cm kemudian diaplikasikan dengan 25 gr

- Kotak diisi lagi dengan serbuk gergaji dan tambahkan 25 gr Metarhizium kemudian diaduk.

- Buat lima perangkap per ha.

- Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan.

e) Perangkap dengan menggunakan antraktan

- Perangkap dibuat dengan menggunakan pipa PVC berukuran: diameter 15 cm dan tinggi 2 m.

- Feromon/atraktan digantung pada kawat yang dekat lobang yang dibuat pada bagian atas pipa.

- Masukkan serbuk gergaji pada setiap perangkap sebanyak 2 kg

- Dalam setiap ha di butuhkan 10 perangkap.

- Frekuensi penggantian feromon dan pengamatan dilakukan setiap bulan.

f)  Untuk mencegah terjadinya ledakan populasi kumbang tanduk pada lokasi peremajaan sebaiknya pada lahan tersebut ditanami tanaman penutup tanah, sehingga tanaman ini dapat menutupi tumpukan pohon kelapa sawit yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan kumbang tanduk.

Sumber Pustaka

Rulianti, E. 2010. Pedoman Pengamatan dan Pengendalian OPT Penting Kelapa sawit. Ditlinbun, Ditjenbun.