Kutu Kebul/ Aleurodicus sp. (Family Aleyrodidae)

Gejala:

  • Nimfa dan imago mengisap cairan daun yang menyebabkan bercak nekrotik pada permukaan daun kelapa.
  • Kutu menghasilkan embun madu yang menyebabkan timbulnya jelaga yang menutupi permukaan daun.
  • Serangan berat dapat mengakibatkan daun kuning, mengering, dan rontok.
  • Kerusakan secara tidak langsung terjadi karena adanya lapisan lilin yang sangat tebal berupa filament seperi janggut yang dikeluarkan oleh nimfa instar ke-3 dan ke-4. Selain itu, hama ini menghasilkan sekresi/zat lengket yang disebut embun jelaga (honeydew) atau embun madu yang tertinggal pada tanaman sehingga menutupi permukaan daun bagian bawah. Embun ini dapat menyebabkan pertumbuhan jamur jelaga yang akhirnya akan mengurangi kemampuan tanaman untuk menyerap cahaya sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.

Inang:

Berbagai komoditas tanaman hortikultura, pangan, perkebunan bahkan gulma.

Pengendalian:

  • Sanitasi lahan dengan cara membersihkan gulma dan inang alternatif.
  • Pemusnahan daun terserang.
  • Semprot tanaman terserang dengan air yang menggunakan spraying bertekanan tinggi (syringing). Penyemprotan dilakukan 1-3 minggu sekali.
  • Pengendalian kimiawi dapat menggunakan insektisida yang bersifat sistemik atau translaminar. Penyemprotan diarahkan pada daun bagian bawah di mana terdapat populasi kutu kebul.

Daftar Pustaka:

Fitrah, M dan Hidayat, P. 2010. Kisaran inang kutu kebul Aleurodicus destructor Mackie, Aleurodicus dispersus Russell dan Aleurodicus dugesii Cockerell (Hemiptera: Aleyrodidae) di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor dan daerah lain di sekitarnya. Departemen Proteksi Tanaman. Institut Pertanian Bogor [Skripsi]. Setiawati W, et. al. 2016. Waspada invasi kutu kebul raksasa (Giant Whitefly) Aleurodicus dugesii Corckerell (Homoptera: Aleyrodidae) pada tanaman sayuran. Iptek Hortikultura. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6500