Kutu Putih (Pseudococcus Lilacinus) (Hemiptera: Pseudococcidae)

Bioekologi:

  • Nimfa kutu yang masih muda berwarna kekuningan menempel pada permukaan kulit buah kakao. Nimfa muda aktif bergerak dan berpindah tempat (crawler).
  • Nimfa yang lebih tua berwarna kuning pucat yang tertutup oleh lapisan lilin putih pada permukaan tubuhnya. Setelah beberapa hari dan menemukan tempat yang cocok kutu akan menetap dan mengisap cairan tanaman bagian tersebut hingga berkembang dewasa.
  • Penyebaran kutu ini seringkali dibantu oleh semut. Kutu dan semut bersimbiosis mutualisme, karena semut mendapatkan makanan berupa cairan manis yang disekresikan oleh kutu.

Kutu putih  dapat menjadi hama yang cukup merusak pada cuaca ekstrim, misalya pada kondisi cuaca yang kering. Populasi kutu putih mencapai puncaknya pada musim panas yaitu pada suhu sekitar 30oC atau lebih.

Gejala serangan:

gambar2-kakao

  • Serangan kutu putih pada tunas daun, bunga dan calon buah menyebabkan terjadinya pertumbuhan yang abnormal pada bagian tumbuhan yang terserang tersebut, serta terjadi pembengkokan pada cabang yang terbentuk dari tunas yang terserang.
  • Apabila menyerang buah masih muda, maka akan menghambat perkembangannya, seringkali bentuk buah menjadi tidak beraturan, berkerut, kering/mengeras dan mati, serta mudah rontok.
  • Jika serangan terjadi pada buah yang sudah besar > 10 cm relatif tidak berpengaruh terhadap perkembangan dan kualitasnya, hanya mempengaruhi penampilan fisik buah.

Pengendalian:

  • Melakukan monitoring secara berkala dengan interval 1-2 minggu sekali agar dapat mengantisipasi ledakan populasi kutu. Monitoring meliputi kelimpahan populasi kutu, sebaran dan kerusakannya.
  • Mekanis: memangkas bagian yang terserang hama lalu membakarnya

Menggunakan musuh alami, predator Scymnus sp., atau parasitoid Coccophagus preudococci, dan Anagyrus sp.

anagryrus

Gambar 3. Anagyrus sp. (Hym: Encyrtidae) memarasit nimfa kutu putih

  • Menggunakan cendawan entomopatogen, Beauveria bassiana.
  • Jika populasinya sudah sangat melimpah dapat digunakan pestisida kimia yang sesuai dan dianjurkan secara tepat (waktu, dosis, cara, sasaran).

 

Sumber pustaka:

Cornelia, Wattimena MA. 2019. Identifikasi Gejala Serangan Hama dan Penyakit Utama Tanaman Kakao (Theobromae cacao L.) serta Upaya Pengendaliannya. J. Dedication to Papua Community (J-DEPACE). Vol.2 Nomor 1, Hal. 66-74.

Siswanto. 2015. Hama Kutu Putih pada Buah Kakao. InfoTek Perkebunan, Vol.7 Nomor 11. Bogor (ID): Puslitbangbun.

https://www.cabi.org/isc/datasheet/41891