Kutu Putih

kutu_putih

Hama Kutu Putih Planococcus citri (risso.)

Imago kutu putih tertutup lapisan lilin berwarna putih dengan panjang tubuh 2 – 3,5 mm, lebar 1-2 mm. Batas antara kepala, toraks dan abdomen tidak jelas warna tubuh kekuning-kuningan. Antena berbentuk seperti benang panjang, berwarna gelap, dan terdiri dari 8 ruas. Bentuk nimfa sama dengan imago dengan panjang 0,55 mm dengan lapisan lilin tipis, lilin akan semakin tebal setelah nimfa menghisap cairan tanaman. Hama membentuk koloni.

Daerah Penyebaran

Kutu putih telah tersebar hampir di seluruh negara penghasil kopi di dunia. Serangan kutu putih juga dijumpai pada tanaman lain, di Indonesia penyebarannya sudah endemis.

Periode Serangan

Serangan terutama meluas di musim kemarau, saat kelembaban relatif + 70%. Saat musim penghujan populasi kutu akan menurun karena efek mekanis percikan air hujan, berkembangnya musuh alami kutu yang berupa cendawan patogen dan spesies Empusa fresenii.

Kehilangan Hasil

Kehilangan hasil yang besar terjadi jika yang terserang adalah bunga dan buah muda (pentil). Bunga dan buah muda yang terserang akan gugur, sedangkan bila serangan terjadi pada buah yang sudah agak besar (diameter > 5 mm), maka buah akan berkerut dan menurunkan mutu biji.

Daur Hidup

Daur hidup kutu putih, berkisar antara 48 — 57 hari. Stadium telur 3-4 hari, stadium nimfa 44-55 hari terdiri dan 4 instar untuk serangga betina dan 3 instar untuk serangga jantan. Seekor serangga betina dapat bertelur sebanyak 200-400 butir. Perkembangan populasi dibantu oleh semut gramang, Anoplolepis longipes, dan semut hitam, Dolichoderus toracicus. Populasi kutu putih akan meningkat dengan cepat apabila kelembaban relatif di bawah 70%.

hama_kutu_putih

Gejala Serangan

Kutu putih menyerang buah dan bunga kopi. Bunga dan buah muda yang terserang akan mengering dan gugur, sedang buah dewasa mengalami hambatan pertumbuhan sehingga berkerut dan masak sebelum waktunya. Inang utama kutu putih di dataran rendah adalah kopi, sedang di dataran tinggi adalah lamtoro (Leucaena glauca).

Tanaman inang

Selain kopi, kutu putih juga menyerang kakao, jambu biji, alpukat dan berbagai jenis tanaman pelindung, Iamtoro, Tephrosis glirisida (gamal).

Pengendalian

1  Kultur Teknis

Pengaturan naungan yang optimal. Naungan yang dianjurkan adalah Iamtoro L2 dengan kerapatan 400-600 pohon per ha. Dengan naungan yang cukup maka kelembaban kebun akan cukup tinggi sehingga sangat mendukung perkembangan cendawan musuh alami kutu putih.

2  Biologis
Kumbang biru, Curinus coeruleus sebagai predator kutu putih dan kutu loncat.