Nematoda Luka akar

Nematoda Luka akar

Nematoda Luka akar (Pratylenchus coffeae)

Bio-ekologi

P. coffeae bertelur di dalam jaringan akar. Pergantian kulit pertama terjadi di dalam telur, dan tiga kali pergantian kulit berikutnya terjadi di luar telur (seteiah nematoda menetas). Daur hidup P. coffeae berkisar antara 45-48 hari. Waktu yang diperlukan untuk inkubasi telur 15 —17 hari, perkembangan larva hingga menjadi dewasa 15 — 16 hari dan penkembangan nematoda dewasa hingga meietakkan telur ± 15 hari.

Faktor ekologi yang sangat penting bagi kehidupan nematode parasit adalah tanaman inang, dan keadaan tanah, juga curah hujan dan temperatur tanah. Dalam keadaan tidak ada tanaman inang, P. coffeae mampu bertahan hidup selama 8 bulan dalam tanah yang lembab. Puncak populasi P. coffeae umumnya terjadi pada musim hujan. Pada musim tersebut keadaan tanah cukup lembab dan aktivitas akar meningkat, sehingga menjadi Iingkungan yang sangat cocok bagi perkembangan P. coffeae. Sebaliknya pada musim kemarau, populasi P. coffeae menjadi menurun, keadaan ini selain disebabkan oleh langkanya makanan karena aktivitas pertumbuhan akar menurun, juga disebabkan oleh faktor temperatur dan kelembaban tanah yang tidak mendukung. P. coffeae tidak tahan pada temperatur tinggi, dan akan mati pada temperatur di atas 38°C.

nematoda_akar

Tanaman Inang

P. coffeae sedikitnya memiliki 200 jenis tanaman inang. Berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, tanaman Tephrosia spp. dan rumput jambean (Setaria pilcata) merupakan inang yang baik bagi P. coffeae. Sedangkan tanaman Iamtoro/petai cina (Leucaena glauca), lamtoro gung (L. leucocephala), glirisidia/gamal (Gliriddia maculate), mogania (Moghania macrophylla), Crotalaria usaramoensis, C anagyroides, dan C. retusa bukan tanaman inang dan P. coffeae.

Pemencaran dan Penyebaran

Pemencaran dan penyebaran nematoda terutama ditentukan oleh pergerakan secara pasif, yaitu terbawa melalui alat-alat pertanian, aliran air baik yang di permukaan maupun di dalam tanah, sepatu petugas, hewan, dsb. Pemencaran ini dipercepat terutama pada keadaan tanah yang lembab. Pada kondisi demikian tanah mudah lengket dan mudah terbawa ke tempat lain. Penularan pada tanaman kopi sehat lebih cepat terjadi pada pohon-pohon yang berada di dalam baris dibanding yang berada di luar baris. Demikian pula pada areal yang miring, tanaman yang berada di bagian bawah lebih cepat tertular. Pergerakan aktif nematoda parasit sangat lambat. Pengamatan terhadap Radopholus similis, jenis yang secara taksonomis memiliki hubungan dekat dengan P. coffeae menunjukkan bahwa pergerakan per tahun hanya mencapai lebih kurang 3 - 6m.

Gejala Serangan

Nematoda dalam hal ini dimasukkan sebagai penyakit karena gejala serangan nematoda serupa dengan gejala serangan penyebab penyakit, meskipun secara taksonomi, nematoda termasuk dalam kerajaan (kingdom) binatang (zoo). P. coffeae menyerang jaringan kulit (kortek) akar serabut, terutama akar-akar serabut yang aktif menyerap unsur hara dan air. Akibatnya akar-akar serabut menjadi rusak, berwarna cokelat dan membentuk luka-luka di akar. Karena gejala ini, P. coffeae disebut juga nematode luka akar kopi. Luka yang terjadi lama kelamaan menjadi meluas sehingga akhirnya seluruh akar serabut yang ada membusuk. Mekanisme kerusakan ini mengakibatkan tanaman tidak mampu lagi menyerap unsur hara dan air, terutama pada musim kering. Gejala kerusakan nematoda pada bagian tanaman di atas tanah umumnya tidak begitu spesifik. Tanaman tampak kerdil, petumbuhan terhambat, ukuran daun dan cabang primer mengecil dan daun menjadi menguning secara perlahan-lahan akhirnya rontok. Keadaan ini menyebabkan daun tanaman semakin berkurang, dan akhirnya mati. Gejala kerusakan spesifik yang disebabkan oleh nematoda adalah tanaman mati secara perlahan-lahan.

serangan_kopi_arabika

Pencegahan/Pengendalian

Penyambungan dengan kopi tahan dan toleran.

Jenis kopi Ekselsa menunjukkan sifat ketahanan yang tinggi terhadap serangan nematoda. Pada umumnya jenis kopi Arabika adalah yang paling rentan terhadap serangan nematoda dibanding jenis Robusta. Sehingga untuk mengatasi serangan nematoda dapat digunakan jenis batang bawah yang tahan seperti kopi Robusta BP.308, kopi Ekselsa, dan kopi Robusta BP.961. L 29.

KulturTeknis

Aplikasi bahan organik

Bahan organik seperti pupuk kandang dan kulit kopi dapat menurunkan populasi nematoda. Mekanisme penekanan populasi nematoda oleh bahan organik
disebabkan karena :

1   Meningkatnya jumlah maupun jenis musuh alami.

2   Hasil penguraian bahan organik secara langsung bersifat racun terhadap nematoda parasit.

3   Terjadinya perubahan fisik dan kimiawi tanah sehingga menaikkan resistensi tanaman inang terhadap serangan dan menghambat perkembangan nematoda parasit di dalam akar.

a   Sanitasi

  • Membersihkan kebun dan gulma khususnya gulma yang merupakan inang alternatif nematoda.
  • Membongkar pohon kopi yang terserang berat dan dibakar, lubang bekas galian di taburi belerang Cirrus.
  • Membuat pant isolasi di sekeliling tanaman terserang berat.

b   Pemberaan

Penanaman ulang dengan jenis tanaman kopi yang sama sebaiknya dilakukan pemberaan. Pemberaan dianjurkan dipadukan dengan penanaman jenis-jenis tanaman yang bukan inang nematoda bahkan yang bersifat antagonis, seperti jenis rumput Guatemala (Tiypsacunl laxum), beberapa jenis Crotalaria (C. usaramoensis, C. anagyroides, C. striata, C. retusa, dan jenis Tagetes petula. Bahkan T. petula ternyata mengandung senyawa yang bersifat nematisida sehingga dapat membunuh nematoda.

Fisik/mekanik

Nematoda tidak dapat bertahan pada temperatur di atas 38°C. Oleh karena itu, dianjurkan membuka dan membalikkan tanah bekas pohon kopi yang terserang nematoda agar terkena sinar matahari, sehingga nematoda cepat mati. Pengendalian dengan pestisida nabati dilakukan dengan cara menyiram tanah pada sekitar pangkal batang menggunakan cairan tanaman Paitan (Tithonia tagetiflora), atau ekstrak daun nimba Azadiracta indica.

Pengendalian Kimiawi

Menggunakan nematisida yang telah direkomendasikan terutama nematisida sistemik granular dengan bahan aktif karbofuran.

 

Daftar Pustaka :

Sukanadi KA, Diyasti F, Subarjah C, 2009. Pengenalan dan Pengendalian OPT Utama Kopi, Ditjen Perkebunan, kementerian Pertanian.

https://www.infobibos.com/Artigos/2009_2/NematoidesCafe/Index.htm. Roberto Kazuhiro Kub, Cláudio Marcelo Gonçalves de Oliveira, Mário Massayuki Inomoto. Importância e perdas provocadas pelos nematóides das lesões (Pratylenchus spp.) em cafeeiros, 2009