Penggerek Batang/Cabang Lada

Penggerek batang2

a.  Penyebab

Lophobaris piperis Marsh

(Coleoptera: Curculionidae)

Telur warna putih kekuningan, 1-3 butir di lubang kecil di bagian bawah kulit batang/cabang.Telur menetas setelah 7 hari.

Larva warna putih kotor dengan kepala warna coklat kekuningan. Larva masuk dan menggerek cabang. Stadia larva + 28 hari.

Pupa warna putih kekuningan. Stadia pupa +19 hari.

Imago warna hitam, dengan moncong di bagian kepala seperti belalai (rostrum), keluar dari cabang untuk kawin dan berkembang biak.

 

b.  Gejala Serangan

Terdapat lubang gerekan pada buku/ruas di cabang sehingga bagian atas lubang gerekan layu dan menguning serta mengakibatkan kematian bagian atas batang atau cabang terserang.

Bagian tanaman yang digerek menjadi mudah patah. Pada serangan awal, di bagian tanaman tersebut bila dibelah melintang akan ditemukan larva/ulat yang berwarna putih kotor. Larva merusak bagian dalam batang/cabang.

 

c.  Cara Pengendalian

  • Penggunaan varietas toleran : Kuching, Natar 2 dan Natar 1;
  • Penanaman tanaman penutup tanah seperti Arachis pintoi;
  • Membuang dan membakar bagian tanaman yang menunjukkan gejala serangan penggerek;
  • Pemanfaatan musuh alami parasitoid : Spathius piperis, Euderus Eupelmus curculionis;
  • Penggunaan cendawan entomopatogen : Beauveria bassiana;
  • Pestisida nabati : biji Bengkuang dengan dosis 20 g/100 ml, ekstrak biji mimba 5%;
  • Menutup luka pangkasan dengan menggunakan ter, vaselin atau lilin;
  • Pengolesan luka pangkasan dengan bahan kimia insektisida berbahan aktif Metidation dan Asefat.

 

d.  Sumber Pustaka

Setyaningsih, RB. dkk. 2010. Pedoman Pengenalan dan Pengendalian OPT Tanaman Lada, Cengkeh dan Pala. Ditlinbun Ditjenbun Kementerian Pertanian. Jakarta.

Setyaningsih, RB. 2013. Buku Saku Pengelolaan OPT Utama Tanaman Lada dengan Sistem PHT. Ditlinbun Ditjenbun Kementerian Pertanian. Jakarta.