Penyakit Keriting

Gejala serangan penyakit keriting1

a. Penyebab

Pipper yellow mottle Virus (PYMoV) dan Cucumber mosaic virus (CMV)

Vektor: Aphis sp, Planococcus sp, Pseudococcus sp, Ferrisia virgata.

 

b. Gejala Serangan

  • Daun berwarna hijau kekuningan, bergelombang/ keriting, pinggir daun menggulung ke dalam, bentuk daun memanjang dan mengecil.
  • Daun-daun terlihat jarang, tangkai buah pendek, buah kecil dan sedikit.
  • Terjadi pertumbuhan cabang/ranting berlebihan dengan daun kecil-kecil atau bahkan tidak berdaun.
  • Pada serangan ringan, tanaman tetap berbuah tapi tandan buah menjadi lebih pendek dan ukuran buah lebih kecil dibandingkan tanaman sehat. Serangan lanjut menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil dan tidak berbuah.

c. Cara Pengendalian

  • Penanaman stek benih sehat di daerah bebas penyakit;
  • Benih di persemaian harus terbebas dari serangan aphid yang merupakan vektor dari virus penyebab penyakit. Penggunaan bahan tanaman yang bebas virus dapat dilakukan dengan kultur meristem atau terapi air panas;
  • Pemupukan yang berimbang sesuai anjuran diberikan 3-4 kali selama musim hujan;
  • Sanitasi lingkungan, terutama mengendalikan tumbuhan pengganggu/gulma yang dapat menjadi tanaman inang virus;
  • Perlakuan eradikasi tanaman sakit. Tanaman yang menunjukkan gejala penyakit segera dicabut dan dimusnahkan supaya tidak menjadi sumber penularan ke tanaman lain yang sehat;
  • Sterilisasi alat-alat pertanian sebelum digunakan pada tanaman sehat;
  • Penggunaan pestisida nabati dari mimba, jarak dan cengkeh (eugenol);
  • Penggunaan insektisida sintetik untuk mengendalikan serangga vektor.

 

d. Sumber Pustaka

Setyaningsih, RB. dkk. 2010. Pedoman Pengenalan dan Pengendalian OPT Tanaman Lada, Cengkeh dan Pala. Ditlinbun Ditjenbun Kementerian Pertanian. Jakarta.

Setyaningsih, RB. 2013. Buku Saku Pengelolaan OPT Utama Tanaman Lada dengan Sistem PHT. Ditlinbun Ditjenbun Kementerian Pertanian. Jakarta.