Penyakit Tajuk

Penyebab penyakit

Penyakit ini sudah mulai diteliti 70 tahun yang lalu, namun sampai sekarang penyebabnya belum diketahui. Dari jaringan yang busuk dapat diisolasi bermacam-macam jamur, khususnya Fusarium oxysporum dan F. Solani, namun jamur-jamur ini kalau diinfeksikan ke tanaman sehat tidak ada yang mampu menimbulkan penyakit.  Selain itu juga diketahui bahwa penyakit tajuk tidak menular. Ada yang menduga bahwa gejala tersebut di atas disebabkan oleh kelebihan nitrogen. Ada juga yang menduga bahwa gejala ini disebabkan oleh defisiensi magnesium. Namun pendapat-pendapat tersebut tidak dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan.

Penyakit tajuk (penyakit mahkota, crown disease) sering dijumpai di kebun yang belum menghasilkan. Pada umumnya penyakit ini hanya menyerang pertanaman kelapa sawit yang berumur 1-3 tahun. Penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya dan bekas tanaman yang sakit akan sembuh dengan sendirinya serta berkembang seperti biasa. Meskipun demikian tanaman agak terlambat pertumbuhannya jika dibandingkan dengan tanaman tidak mengalami gangguan.

Gejala Serangan

Tanaman muda yang sakit mempunyai banyak daun yang membengkok ke bawah di tengah pelepahnya. Pada bengkokan ini tidak terdapat abak daun atau anak daunnya kecil atau robek-robek. Gejala ini mulai tampak pada janur. Di sini anak-anak daun yang masih terlipat itu tampak busuk pada sudut atau tengahnya.

Untuk sementara tanaman terhambat pertumbuhannya, tetapi kelak akan sembuh dengan sendirinya. Meskipun demikian ada kalanya tanaman yang sudah sembuh tadi menjadi sakit kembali, yang nantinya akan sembuh lagi untuk seterusnya.

Pengendalian

Karena penyebab penyakitnya belum diketahui, sampai sekarang tidak ada anjuran pengelolaan yang dapat diberikan dengan mantap. Pada umumnya pekebun cenderung untuk membiarkan penyakit itu, karena tanaman akan sembuh dengan sendirinya. Dengan demikian mereka terpaksa menerima kerugian yang terjadi karena terhambatnya pertumbuhan beberapa tanaman.

Sehubungan dengan adanya jamur pada bagian yang membusuk pada tanaman yang sakit tajuk, ada yang berusaha untuk menyembuhkannya dengan memakai fungisida. Namun karena masih diragukan bahwa jamur yang menyebabkan penyakit, perawatan dengan fungisida memberikan hasil yang tidak menentu. Sebelum diperlakukan, janur dipotong sedalam mungkin (sedekat mungkin dengan titik tumbuh). Bagian yang terbuka disemprot dengan fungisida sampai basah benar. Pada pemotongan tadi hanya janur yang belum membuka yang dibuang. Daun-daun sakit yang lebih tua tidak perlu dipotong, karena perkembangan jamur akan berhenti jika janur membuka. Bahkan pemotongan ini akan menyebabkan tanaman muda yang sakit kehilangan banyak jaringan yang dapat mengadakan asimilasi yang sangat diperlukannya.

Sumber Pustaka

Semangun, H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Perkebunan Di Indonesia. Gadjah Mada University Press.