Ulat api

Ulat api ulat siput

Banyak spesies yang sudah diketahui merusak tanaman kelapa di Indonesia.  Hama itu umumnya termasuk dalam genus :  Parasa, Setora, Thosea, Darna, Chalcocelis, Pectinarosa.

  • Ulat api mengalami 4 stadia yaitu telur, larva, pupa dan imago.
  • Telur diletakkan berkelompok di permukaan bawah anak daun.
  • Larva yang baru keluar memakan kulit telurnya kemudian memakan jaringan daun. Rambut larva tua apabila tersentuh kulit menyebabkan rasa sakit, gatal, dan pedih seperti terbakar. Larva tua membuat kokon pada pangkal-pangkal lidi atau ditempat-tempat lain dan sering berkelompok.
  • Pupa-pupa ini seringkali berjatuhan ke tanah, sehingga hal ini memberikan peluang untuk melakukan pengendalian.
  • Imago aktif pada malam hari.

Tanda serangan :

  • Larva instar pertama dan kedua hanya mampu makan epidermis sebelah bawah, tetapi bagian atasnya juga akan mati. Pengaruh kerusakannya sama dengan instar-instar lebih lanjut yang mampu menghabiskan seluruh helaian daun kecuali bagian yang paling dekat dengan lidi atau tulang daun. Kehilangan helaian daun dapat mencapai 95% per daun.
  • Gejala serangan Setora nitens merusak bagian bawah daun mulai dari pinggir ke arah lidinya.
  • Bagian yang pertama kali diserang adalah anak daun pada bagian ujung pelepah. Akibatnya daun menjadi kering, pelepah tergantung dan buahnya gugur.

Pengendalian :

  • Mekanis: dengan mengumpulkan pupa kemudian dimusnahkan/dibakar
  • Biologis: menggunakan musuh alami Eucathecona furcellata (Hemiptera: Coreidae) dan cendawan patogen Cordiceps sp.
  • Kimiawi: injeksi batang atau infus akar menggunakan insektisida sistemik.