Jamur Akar Putih (JAP)

Jamur Akar Putih (JAP)

Jamur Rigidoporus lignosus

 

Gejala Serangan

  • Daun tampak kusam, kurang mengkilat, dan melengkung ke bawah (daun yang sehat berbentuk seperti perahu). Selanjutnya daun-daun menguning dan rontok.
  • Pada tanaman dewasa, daun gugur diikuti dengan matinya ranting yang menyebabkan tanaman mempunyai mahkota yang jarang. Tanaman yang sakit kadang-kadang membentuk bunga dan buah sebelum masanya.
  • Pada stadia lanjut akar membusuk, sehingga pohon mudah rebah.
  • Untuk deteksi dini, sekitar pangkal batang bila ditutup mulsa/serasah akan terdapat benang-benang miselium jamur (rizomorf) berwarna putih menjalar sepanjang akar.
  • Penyebaran : melalui aliran air tanah, kontak akar tanaman sehat dengan tanaman sakit, sisa perakaran atau tunggul tanaman sakit, alat-alat pertanian dan benih.  Penyakit ini baru terdeteksi di Bali dan NTB

 

Pengendalian

>> Aplikasi Trichoderma

  • Pemberian Trichoderma 150gr/pohon dicampur dengan pupuk organik 600 gr/pohon dan mikoriza 20 gr/pohon (dilakukan sekali, seumur hidup tanaman).
  • Aplikasi Trichoderma pada pembibitan dicampur dengan pupuk organik sebanyak 30-50 gr /bibit.
  • Aplikasi Trichoderma di pertanaman ditaburkan di sekitar/dekat perakaran tanaman bersamaan dengan pupuk organik 20 kg/pohon, kemudian diaduk sampai merata
  • Aplikasi susulan dengan pemberian Trichoderma dicampur pupuk organik (3-4 minggu setelah aplikasi mikoriza). Pemberian Trichoderma sp. dengan dosis:
    • 50 gr untuk bibit/pohon.
    • 100-150 gr/pohon untuk tanaman belum
    • 150-200 gr/pohon untuk tanaman menghasilkan.

>> Tanaman yang terserang dilakukan eradikasi dengan cara ditebang dan dibakar untuk mengurangi sumber inokulum.

>> Tidak membawa bibit cengkeh dari kebun terserang Penyakit JAP dan tidak menanam cengkeh di kebun bekas serangan Penyakit JAP.

>> Pemupukan tanaman dengan pupuk yang sesuai dengan jenis dan dosis anjuran. Pada tahap pertama diberikan pupuk organik (pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau) dan setelah tanaman mulai pulih kembali diberikan pupuk buatan (KCl, TSP, Urea, dan Dolomit).